Kamis, 21 Februari 2013

surat rindu untuk, Kana..

langit sudah membelenggu  ya? oh kacau balau tak bisa mengusik risau gemuruh angin malam, maukah kau bersaing dengan kedua bola mataku ? siapa takut ! aku terlanjur membenci kepekatan malam meski sudah sarat akan cahaya kerlap-kerlip bintang kecil, malam itu ibarat pengusik tenang hatiku, rindu rindu dan rindu! aku benci suara rintihan tangis dari rindu di malam hari, adakah ramuan khusus tuk memberhentikan laju kecepatan ingatan mengingat apa yg sudah terjadi beberapa waktu silam.
Rindu..
Kepada siapa aku mengumbar? berkoar mengikuti alunan keras yg berasal dari hati.
Rindu..
Inilah kekosonganku yang tergolek lemah akibat nafsu ingin memburu rindu yg tak lagi semu
Aku rindu meniti logika saat kamu lebih memilih kepalsuan semesta beserta hujan cairannya yg menjijikan.
Aku rindu dahagaku berkata 'Hay aku mencintaimu!".
Bisakah aku menemukan bilik cerita itu ?
Bisakah aku melolongkan kebebasan ke penjuru sudut dunia agar kau mendengar!?ah lupakan.
Silahkan Tuhan, runtuhkan saja tuan langit yang mungkin hanya bersisa satu sayap yang usang untuk menghancurkan sosokmu yang angkuh menawar cinta ?
Selamat malam, anggaplah aku tak lagi merindukanmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar